Gue masih ngerasa sedih lihat hasil derbi Manchester kemarin. The Red Devils kalah telak 0-3 dari rival sekota di Etihad Stadium, lanjutin tren buruk mereka di Premier League musim ini. Dari empat laga, cuma empat poin yang berhasil dikumpulin – start terburuk sejak era 90-an!
Apa sih yang bikin tim sebesar Manchester United terus jatuh di laga tandang? Gue perhatiin ada pola yang berulang: pertahanan kacau, transisi lambat, dan keputusan taktis yang dipertanyakan. Padahal skuadnya punya nama-nama top seperti Casemiro dan Bruno Fernandes, tapi kok kayak nggak nyambung mainnya?
Kekalahan ini nggak cuma sekadar berita buruk buat fans. Ini menunjukkan ada masalah fundamental yang harus segera dibenahi. Mulai dari strategi pelatih sampai mental pemain yang sering collapse di tekanan laga besar.
Di artikel ini, kita bakal bahas lebih detail tiga faktor utama kegagalan mereka. Sambil belajar bahasa Indonesia sehari-hari, kita kupas tuntas apa yang salah sama tim berjuluk Setan Merah ini. Yuk, scroll terus!
Latar Belakang dan Kondisi Pertandingan
Gue perhatiin kedua tim ini masuk laga derby dengan kondisi yang nggak ideal. Manchester United dan Manchester City sama-sama terlihat limbung di awal Premier League 2025. Padahal musim lalu, mereka termasuk tim yang bersaing ketat di papan atas.
Konteks Turnamen dan Posisi Klasemen
| Tim | Peringkat | Poin | Main | Menang | Imbang |
|---|---|---|---|---|---|
| Manchester United | 9 | 4 | 3 | 1 | 1 |
| Manchester City | 13 | 3 | 3 | 1 | 0 |
Data klasemen pekan keempat bikin banyak orang kaget. The Red Devils cuma bisa kumpulin 4 poin dari 3 laga – rekor terburuk dalam 30 tahun terakhir! Sementara rival sekota mereka bahkan lebih parah dengan 2 kekalahan beruntun.
Faktor Kedatangan dan Tekanan Laga Tandang
Main di Etihad Stadium selalu jadi mimpi buruk buat tim tamu. Suporter City yang nyaring bikin pemain United sering salah komunikasi. Belum lagi adaptasi lapangan yang harus dilakukan dalam waktu singkat.
Padahal sebelumnya, Setan Merah punya catatan bagus saat melawan City. Tapi tekanan jadi tim tamu di musim ini kayak beban tambahan. Apalagi performa mereka di laga tandang sebelumnya juga nggak meyakinkan.
Analisis Pertandingan MU

Gue nggak bisa nutup mata lihat drama di laga kemarin. Sistem 3-4-2-1 yang dipaksain Ruben Amorim bikin Manchester United kayak tim tanpa nyawa. Formasi ini sebenarnya bagus buat serangan cepat, tapi di lapangan malah bikin lini tengah kosong melompong.
Formasi yang Bikin Bingung Pemain
Bruno Fernandes diposisikan sebagai gelandang tengah? Jelas gagal total! Dia lebih jago jadi playmaker di lini depan. Hasilnya, Phil Foden bebas berkeliaran dan bikin gol pertama di menit 18. “Kami perlu evaluasi posisi pemain kunci,” kata Amorim setelah pertandingan, tapi tetep ngeyel mau pertahankan sistem ini.
Pemain Kunci yang Kehilangan Arah
Luke Shaw sebagai bek tengah? Itu kayak suruh koki nyetir bus. Dia kewalahan hadapi duo Doku-Haaland yang gesit. Cedera beberapa pemain penting juga bikin kekalahan fatal ini semakin nggak terhindarkan.
Visi Pelatih vs Realita Lapangan
Amorim emang punya filosofi permainan jelas, tapi kok kayak nggak ngerti karakter skuad sendiri? Dua gol Haaland di babak kedua jadi bukti tim gagal adaptasi. Padahal Manchester City aja yang lagi turun performa bisa bikin 3 gol tanpa balas!
Gue sih masih percaya Red Devils bisa bangkit. Tapi kalau tetap maksain sistem 3-4-2-1 untuk liga champions nanti, bisa-bisa makin hancur. Pemain perlu dikasih posisi natural, bukan dipaksa main di role yang nggak nyaman.
Perbandingan Performa dan Statistik
Statistik terbaru bikin geleng-geleng kepala. Manchester United di League 2025 punya angka tembakan terbanyak (58!), tapi cuma 2 gol dari bunuh diri lawan. Gue nanya ke kalian: apa gunanya nembak terus kalau gak bisa finish?
Data Statistik dan Penguasaan Bola
Lihat tabel ini biar jelas parahnya:
| Tim | Tembakan | Gol | Peluang Besar |
|---|---|---|---|
| Manchester United | 58 | 2 (own goal) | 9 |
| Manchester City | 41 | 7 | 12 |
Penguasaan bola United 53% di laga terakhir, tapi conversion rate cuma 3,4% – terendah se-Premier League 2025. Miris banget lihat Bruno Fernandes 15 tembakan tanpa gol!
Perbandingan dengan Lawan dan Sejarah Derby
Padahal sebelumnya, Red Devils tak terkalahkan 4 laga vs City. Tapi di musim ini, mentalitas kayak hilang. Erling Haaland udah samain rekor Sergio Aguero: 8 gol vs United!
“Ini bukan sekadar masalah teknik, tapi psychological block. Pemain United ketakutan saat lawan striker top,” kata analis Respon Radio.
Padahal di Etihad Stadium musim lalu, mereka menang 2-1. Tapi sekarang, tim Ruben Amorim malah kebobolan 3 gol tanpa balas. Kalo mau bangkit, harus belajar dari sejarah pertemuan sebelumnya!
Kesimpulan
Nggak bisa disangkal lagi – masalah Manchester United di League 2025 udah jadi lingkaran setan. Cuma 4 poin dari 4 laga pertama? Itu start terburuk sejak 1992! Kalian bisa liat detailnya di catatan pertandingan lengkap yang bikin geleng-geleng kepala.
Posisi ke-14 di klasemen cuma puncak gunung es. Di balik itu, rasio kemenangan Ruben Amorim cuma 26% – yang terendah sepanjang sejarah klub. Filosofi permainan bagus di teori, tapi di lapangan malah kayak lagu yang fals.
Gue rasa manajemen Old Trafford harus berani ambil keputusan radikal. Entah ganti formasi, rotasi pemain, atau evaluasi strategi jelang liga champions. Kalau nggak, bisa-bisa tim ini cuma jadi bahan ledekan rival kayak Manchester City sepanjang musim.
Masih ada harapan sih. Tapi hasil akhir di musim ini bakal ditentukan sama seberapa cepat mereka belajar dari kesalahan. Jangan sampe jadi catatan buruk lagi di buku sejarah!






